Naskah Drama

PENOKOHAN :
Siti novi yanti sebagai viona
Kiki andriyani sebagai vega
Irma julliani sebagai virsya
Pitriyani sebagai ibu
Hildawati sebagai Tante Sri
Perawati sebagai Tante Olive
Penyesalan anak kepada ibu tirinya
Di sebuah desa tinggalah sebuah keluarga yang mempunyai tiga orang anak yang sudah satu tahun ditinggal oleh ibunya (meninggal dunia). Tidak lama kemudian ayah mereka menikah lagi dengan seorang janda yang cantik dan baik hati. Tetapi tidak lama dari pernikahannya , ayah mereka meninggal dunia karena sakit-sakitan.
Sebelum meninggal, ayahnya memberi pesan kepada istri dan anaknya agar mereka semua menjalani kehidupan penuh dengan kesabaran, ketentraman, kenyamanan, dan penuh kebersamaan setelah kepergiannya.
Istrinya pun yang bernama Nayla berjanji akan menjaga ketiga anaknya yang bernama:
Vega,Virsya,dan Viona. Kelakuan kedua kakak Viona yaitu Vega dan Virsya semakin hari semakin melonjak, menyiksa, bahkan memperlakukan ibu tirinya seperti pembantu. Hanya Viona lah dari ketiga bersaudara itu yang selalu membela dan menyayangi ibu tirinya , supaya tidak penasaran marilah kita lihat kehidupan mereka sehari-hari.
Pagi hari yang cerah, terjadilah keributan antara Vega dan ibu, karena ibunya belum menyetrika baju yang akan dipakai Vega untuk kuliah.
Vega : “(sambil marah-marah) Nayla…….nayla…. mana sih dia aku panggil-panggil gak dating-datang juga “.
Ibu : “(sambil menghampiri Vega) Ada apa Vega,kok teriak-teriak.”
Vega : “ada apa ….ada apa …. Kenapa bajuku belum disetrika? Padahal kan aku mau pakai untuk kuliah (sambil melempar bajunya ke muka ibu).”
Ibu : “Aduh… Vega ma’af ibu gak tau kalau kamu mau pakai baju ini sekarang (dengan wajah bersalah).”
Vega : “udah salah pura-pura gak tau lagi, ngapain aja sih kamu di rumah?”
Ibu : “bener ibu gak tau kalau baju ini mau kamu pakai Vega!”
Vega : “ih dasar ibu tiri sialan, gak tau malu banget sih!”
Sejenak Vega marah-marah terhadap ibunya, Virsya pun menghampiri keduanya .
Virsya : “(dengan wajah kebingungan) ada apa sih kak, kok rebut-ribut ?”
Vega : “ya ni virs, si nayla masa baju kakak belum di setrika, padahal kakak mau pakai sekarang buat kuliah.”
Virsya : “Oh.. gitu , memang ya kak, dia ini bener-bener gak ada gunanya (sambil mendorong ibunya sampai jatuh)”
Ibu : “ya allah ….,anak-anak ma’afin ibu , memang bener kata kalian, ibu memang gak ada gunanya untuk kalian. Ma’afin ibu ya (dengan mata berkaca-kaca)”
Ibunya pun bangun dan pergi ke kamar sedangkan Vega danVirsya tidak memperdulikan ibunya. Sementara ibunya sedang di kamar, viona pun dating menghampiri Vega dan Virsya.
Viona : “kak.. mana ibu? Aku mau ajak ibu jalan-jalan ke depan ah….(dengan wajah senang).”
Virsya : “tuh di kamar lagian kamu ngapain sih mau ajak jalan-jalan dia segala (sambil ketus).”
Viona : “emang kenapa sih kakak ngomongnya ketus banget dan tadi aku denger ibu sama kakak berdua di sini.”
Vega : “iya tuh kakak abis marahin dia.”
Viona : “apa?! Marahin ibu, emang kenapa sih kak? Kakak marahin ibu kan kasihan ibu.”
Vega : “karena dia belum menyetrika baju kakak.”
Viona :”jadi, karena hal sepele itu kakak marahin ibu, kalau gitu mana bajunya?, biar aku yang menyetrikanya.”
Virsya :”alah…. Biarin aja vion, biar dia tau rasa, kalau jadi ibu itu harus memenuhi apa yang anaknya minta.”
Viona :”iya kak tapi itu durhaka namanya, walaupun ibu adalah ibu tiri kita tapi kita harus bersyukur karena ibu sudah mau merawat dan mendidik kita.”
Vega :”terserah kamu deh! Ayo virs (pergi dengan kesal).”
Viona :”astagfirullahhaladzim…., mengapa kakak-kakakku menjadi seperti ini(meraba dadanya sendiri).’’
Sesudah itu Viona pun menghampiri ibunya ke kamar.
Viona :”ibu sudahlah jangan dengerin kata-kata mereka ya! Mana bajunya biar aku yang menyetrika.”
Ibu :”gak apa-apa vion biar ibu aja.”
Viona :”udah ibu biar vion aja!”
Ibu :”yah sudah kalau vion maksa, nih bajunya(sambil menyerahkan bajunya).”
Sementar itu ketika viona sedang menyetrika, datanglah vega untuk membawa baju tersebut.
Vega :”loh kok kamu? Yang nyetrika, kakak kan menyuruh si ibu tiri itu!”
Viona :”udah lah kak, yang penting bajunya rapi.”
Vega :”iya deh cepet dong!”
Viona :”nih kak (sambil menyerahkan bajunya).”
Ketika vega memakai baju, ibu pun ke dapur membuatkan sarapan untuk ketiga anaknya, dan Virsya pun sudah menunggu di meja makan.
Virsya :”bu….bu… cepet dong aku udah laper nih.”
Ibu :”iya sebentar(berteriak dari dapur).”
Virsya :”sebentar-sebentar, orang udah laper (marah-marah sendirian)
Ketika makana sudah siap ibu pun mengantarkan makanan ke meja makan.
Ibu :”nih virs makanannya sudah siap… makan ya..”
Virsya :”iya deh.”
Ibu :”vega , vion , ayo sini kita makan.”
Viona :”iya bu sebentar(berteriak).”
Vega dan Viona pun menuju meja makan.
Ibu :”yo kita makan.”
Mereka pun makan bersama. Sesudah mereka makan vega pun bergegas untuk kuliah.
Vega :”ok. Aku berangkat dulu ya, jaga adik-adik aku (sambil mata melotot).”
Ibu :”iya ibu pasti akan menjaga adik-adik kamu ga..(sambil merangkual tangan-tangannya).”
Vega :”ya udah aku berangkat (tanpa memperdulikan tangan ibunya) asalamualaikum.”
Ibu :”wa’alaikumsalam semoga engkau selamat nak.”
Virsya dan Viona pun menghampiri Vega ke depan pintu untuk mengucapkan selamat jalan, sedangkan ibu membereskan meja makan.
Virsya :”dah kak… hati-hati ya!”
Viona :”ya hati-hati ya kak dah…!”
Virsya dan Viona pun masuk ke rumah lagi.
Viona :”bu.. aku mau beres-beres kamar dulu ya.”
Virsya :”aku juga!”
Ibu :”ya silahkan …”
Ketika Virsya dan Viona di kamar, ibu pun membereskan rumah dan mengepel lantai.
Ibu :”(mengepel lantai sambil bernyanyi) sengsara aku sengsara karena anak tiri sengsara ah……. Sengsara aku sengsara..”
Sesudah ibunya selesai beres-beres di rumah, dua jam kemudian vega pun pulang sambil marah-marah.
Vega :”nayla….nayla….. mana sih dia (sambil meletakan tasnya).”
Ibu :”eh vega udah pulang (menyambut vega denga senyuman).”
Vega :”keliatannya gimana? Ambil tasku tuh terus ambilin aku minum haus nih(sambil pergi ke ruang tengah).”
Ibu :”ya sebentar ya veg!!(sambl jalan menyimpan tas vega).”
Ketika vega duduk di ruang tengah , vega pun merasa kesal karena ibunya belum juga datang membawakannya air minum.
Vega :” ibu…ibu…. Mana air minumku lama banget sih!!”
Ibu :”(menghampiri vega sambil membawa air minum) nih veg air minumnya.”
Vega :” dari mana aja sih kok lama banget?”
Ibu :”ma’af ya veg ibu nyimpan tasmu dulu ke kamar.”
Vega :”emh…. Alasan aja.”
Ibu :”beneran veg, ibu gak nyari-nyari alasan sambil menyimpan air minumnya di meja.”
Vega :’’minum aja sendiri aku udah gak haus(sambil menyiramkan air tersebut ke muka ibunya).”
Ibu :” astagfirullahhaladzim… vega(sambil mengusap air yang ada di mukanya).”
Vega :”apa vega-vega slah kamu sendiri bikin orang BT.”
Ketika ibu dan vega bertengkar viona pun menghampiri keduanya.
Viona :”ya allah ibu kenapa ? (kebingungan melihat ibunya basah kuyup).”
Ibu :”gak ko vi ibu gak apa-apa.”
Viona :’’ibu jangan bohong, pasti ini perbuata kak vega!”
Vega :”apaan sih loe vi?(membentak viona).”
Viona :”kakak apakan ibu?sampai ibu basah kuyup seperti ini.”
Vega :”yah.. kamu tanyain aja sama ibu kesayangan kamu itu( pergi menuju ke kamar).”
Viona :”ibu sebenernya apa yang terjadi??(sambil muka memelas memandang ibu).”
Ibu :”nggak ko vi semuanya ibu yang salah.”
Viona :”ibu … ibu jangan menyakahkan diri ibu terus dong.”
Ibu :”udah vi!!!”
Viona :”bu tunggu dulu ya!!, viona mau ke kamar kakak, viona mau ngomong sesuatu.”
Viona pun beranjak pergi menuju ke kamar kakaknya.
Viona :”kak…..kak…kak….”
Vega :” apa sih loe vi teriak-teriak, berisik tau!!!”
Viona :”kak aku amu ngomong sama kakak!!”
Vega :”mau ngomong apa kamu, jangan sampai ya kamu ngomongin lagi tentang si ibu tiri itu, bosen tau!”
Viona :”kak…., jangan gitu dong sama ibu, kan ibu udah mau merawat kita sejak ayah dan ibu udan tiada harusnya kakak bisa menghargai ibu, kalau gak ada ibu siapa yang mau merawat kita, kalau ibu gak ada kakak pikir deh matang-matang sebelum kakak ngelakuin hal-hal yang kasar ke ibu.”
Vega :”aduh udah deh vi jangan ceramah mulu sakit tau kuping gue.”
Viona :”uh… kakak ini kalau dibilangin suka acuh aja. Kak aku ingetin ya lebih baik kakak minta ma’af sekarang sama ibu sebelum kakak menyesal nantinya.”
Vega :”udah sana loe.. gue mau tidur berisik tau.”
Viona pun keluar dari kamar kakaknya dan memanggil kakak yang keduanya.
Viona :”kak….kak virsya.”
Virsya :”apa vi??”
Viona :”kak aku mau ngomong ni sama kakak.”
Virsya :”mau ngomong apa sih???”
Viona :”kak masa tadi muka ibu disiram pake air sama kak vega, kejam banget ya kak vega.”
Virsya :”bagus dong.”
Viona :”lho….. kok kenapa kakak ngomong begitu?”
Virsya :”iya… karena kakak benci banget sama si nayla ibu tiri itu.”
Viona :”huh…. Cape deh aku punya dua kakak gak ada yang sadar satu aja.”
Virsya :”ya udah lah sana jangan ganggu!!!”
Malam pun tiba mereka pun tidur.
Keesokan harinya ibunya sakit-sakitan dia hanya bisa terbaring di tempat tidur dan dia memanggil-manggil viona.
Ibu :”vi……vi….. viona!(memanggil viona dengan suara pelan)”
Viona :”kayak suara ibu, ibu kenapa ya??”
Ibu :”viona sini nak!!”
Viona :”aduh ibu kenapa?(dengan wajah sedih dan kaget).”
Ibu :”vi,badan ibu rasanya sakit, kepala ibu pusing!!”
Viona :”mungkin ibu kecapean.”
Ibu :”ya mungkin vi??.”
Viona :”ya udah sekarang ibu istirahat, ibu jangan banyak-banyak kerja ya, viona takut ibu kenapa-napa.”
Ibu :”ya udah daripada viona sedih lebih baik viona tolong ibu belikan obat ya!!”
Viona :”ya bu tunggu ya.”
Viona pun beranjak pergi dari kamar ibunya untuk memebeli obat.
Ibu :”vi….vi…..viona.”
Ibu Naylamemanggil-manggil viona karena sudah tidak kuat menahan rasa sakitnya. Tak lama kemudian viona pun datang dengan membawa obat dan memanggil-manggil ibunya.
Viona :”bu…bu… ni viona udah dapat obatnya.”
Viona pun datang ke kamar ibunya dengan menggoyahkan tubuh ibunya,karena viona heran dengan tidur ibunya yang begitu lelap, sehingga suara apapun tak mampu membangunkannya.
Viona :”bu….bu….ibu bangun , ibu kenapa kok ibu tidur terus(sambil menangis).”
Tak kunjung lama vega dan virsya datang ke kamar ibu nayla.
Vega :”ada apa sih kok kamu nangis sambil teriak-teriak gitu berisik tau (sambil membentak).”
Viona :”kak…. Kakak… dari tadi ibu gak bangun-bangun kak!”
Vega :”ah… masa sih coba bangunin lagi!”
Virsya pun menyentuh tubuh ibunya.
Virsya :”kak,vi kok tubuh ibu dingin banget sih…..”
Vega :”masa sih? Coba aku pegang pergelangan tangan dan urat nadinya.”
Vega pun memegang tangan dan urat nadinya.
Vega :”ibu….ibu…..ibu…..(sambil bersedih).”
Viona :”kenapa kak?(dengan muka sedih)”
Virsya :”ya…ini ada apa sih ?”
Vega :”viona,virsya ibu udah gak ada, ibu udah meninggalkan kita untuk selamanya.”
Viona :”apa kak….! Ibu ….ibu…. bangun bu tidak mungkin, ibu jangan tinggalin viona, viona saying sama ibu.”
Virsya :”bu…..bu…..ibu……(ucapan dengan penuh penyesalan dan gugup).”
Vega :”bu….bu….. vega minta ma’af atas semua kesalahan vega sama ibu (sambil nangis).”
Virsya :”ibu, virsya juga minta ma’af atas apa yang telah virsya lakuin ke ibu, virsya menyesal bu(sambil menangis).”
Viona :”sekarang kakak puas, karena kepergian ibu kakak senang padahal udah pernah vion ingetin sama kak vega dan kak virsya jangan pernah menyakiti ibu meski pun dia bukan ibu kandung kita, tapi dia rela merawat kita. Sekarang kakak menyesal hmm(menangis dan marah-marah).”
Virsya :”vi ma’afin kakak ya!”
Vega :”kakak juga “
Viona :”kakak salah seharusnya kakak minta ma’af sama ibu sejak dari dulu, bukan ke viona kak, udah sekarang kita telepon tante oliv dan tante sri aja.”
Virsya :”iya vi biar kakak aja.”
Virsya pun segera menelepon tante-tantenya.
Virsya :”hallo ??”
Tante sri :”iya ini dengan siapa??”
Virsya :”tante ini sama virsya.”
Tante sri :’’iya virsya apa kabar ??”kenapa suara kamu kayak habis nangis???”
Virsya :”iya tante virsya habis nangis karena……..”
Tante sri :”karena apa virs?”
Virsya :”tante ibu….”
Tante sri :”kenapa ibu kamu??”
Virsya :”ibu sudah meninggal tante.”
Tante sri :”apa…….!!! Inalillahi…….,virs tunggu sebentar lagi tante ke sana.”
Virsya :”iya tante virsya tunggu.”
Tante sri :”baik-baik ya saying tunggu tante,. udah jangan nangis kamu yang sabar ya….!”
Virsya :”makasih tante…”
Tante sru :”iya sama-sama……..”
Virsya :”ya udah tante, aku mau hubungi tante oliv dulu ya???”
Tante sri :”iya virs…”
Sesudah selesai menghubungi tante sri, virsya juga akan menghubungi tantenya yang satu lagi yaitu tante oliv.”
Virsya :”tante angkat dong (salah tingkah).”
Tante oliv :”(mengangkat telepon) hallo ini sama siapa ya????”
Virsya :”tante ini virsya!!!”
Tante oliv :”eh virsya apa kabar dan gimana keadaan kakak mu , adik mu serta keadaan ibumu ?”
Virsya :”tante, aku dan kakak serta adiku baik-baik saja Cuma ….”
Tante oliv :”Cuma apa virs???”
Virsya :”ibu tante …”
Tante oliv :”kenapa ibu kamu ????”
Virsya :”ibu meninggal tante…(sambil menangis).”
Tante oliv :”apa….Inalillahi!!! yaudah tante akan segera ke sana .”
Virsya :”iya tante virsya tunggu.”
Setelah virsya menelepon kedua tantenya, virsya pun kembali menghampiri kakak dan adiknya.
Vega :”gimana virs udah???”
Virsya :”udah kok kak, sebentar lagi tante sri dan tante oliv akan ke sini.”
Tidak lama kemudian kedua tantenya pun datang bersamaan.
Oliv dan sri :”assalamualaikum.”
Vega,virsya dan viona pun menghampiri kedua tantenya,”
Ketiganya :”tante(sambil memeluk tantenya).”
Tante oliv :”sayang,, mana ibu kalian ???”
Tante sri :”iya mana saying??”
Vega :”ibu sudah terbaring dan tak bernafas di kamar tante…”
Tante oliv :”ya udah ayo kita lihat ibu kamu…”
Semuanya pun menghampiri ibu nayla dengan bercucuran air mata.
Tante sri :”ya allah ma’afin aku dan oliv, Karen kami gak pernah menjenguk keadaan ketiga keponakan kami dan kak nayla.
Tidak lama dari itu semuanya diuruskan. Diceritaka ibu nayla pin sudah di mandikan dan dibaringkan di tengah rumah dengan di tutupi sehelai kain samping.dan para tetangga pun datang untuk melayat.
Tetangga :”assalamualaikum.”
Tante oliv :”walaikumsalam , silahkan duduk.”
Para tetangga pun duduk di hadapa jasad bu nayla.
Tetangga :”yang sabar ya vega, virsya, viona.!!”
Virsya :”iya terima kasih.”
Tante sri :”ya udah sekarang kalian harus sabar, kalian udah menjaga ibu kalian sewaktu hidupnya ??”
Vega :”iya tante (menyesal dan menundukan kepala).”
Viona :”bohong tante…..”
Tante oliv :”bohong apa…? Cepat jujur sama tante…!(sambil membentak).”
Viona :”ya tante, kak vega dan kak virsya selalu membentak ibu, bahka ibu diperlakukan seperti pembantu.”
Tante sri :”apa…??(dengan wajah kaget)”
Virsya :”ya tante,kami menyesal dengan apa yang telah kami lakukan kepada ibu.”
Tante oliv :”ya udah…suatu penyesalan bila terus dilakukan tidak akan ada akhirnya, sekarang kita do’akan ibu kalian agar diterima disisi allah. Amin.”
Semuanya :”amin…..”
Lalu mereka pun mengaji dihadapan jasad ibu nayla.
Tak lama kemudian viona berteriak memanggil-manggil ibunya karena dia melihat arwah ibunya,sedangkan yang lainnya tidak melihat.
Viona :”(sambil menangis) bu……ibu……. Itu ibu kak,, ibu…..ibu…… jangan tinggalin vion bu vion ingin ikut sama ibu.”
Vega :”vion…..vion….. istigfar ibu udah tenang di alam sana(sambil menangis).”
Viona :”nggak kak, itu ibu aku mau sama ibu aku mau ikut ibu.”
Tante oliv :”udah vion…. Udah….(menangis).”
Tamte sri :”ya udah vion istigfar(menangis)”
Arwah ibunya pun tiba-tiba menghilang dantangisan viona pun sudah reda, dan dia bersandar di dada kakaknya yaitu vega.
Vega :”(sambil memeluk viona),udah kamu harus sabar, kamu jangan nangis terus kamu harus kuat vion, lebih baik kamu do’akan ibu ya.”
Virsya :”iya vion kita harus bersabar ya.”
Viona :”iya kak.”
Tante sri :”iya vion…. Kamu kan masih punya kak vega , kak virsya tante dantante oliv, iya kan tante oliv..”
Tante oliv :”iya,, jadi kamu jangan sedih lagi ya… kami akan jaga kamu vion(sambil menghibur).”
Viona :”iya tante makasih ya semuanya.”
Tante sri :”ayo kita siap-siap, ibu kalian akan dimakamkan.”
Diceritaka semuanya telah selesai dan ibu nayla pun sudah dimakamkan dan mereka bertiga tinggal bersama tante oliv dantente sri.
Dan akhirnya kehidupan mereka bertiga menjadi lebih baik vega dan virsya pun sekarang menjadi lebih baik, mandiri , ta’at , dantentunya menjadi anak-anak yang solehah yang bisa menjaga dan melindungi adiknya.
“TAMAT”

Download Teks ini

Posting Komentar

0 Komentar