Bimbingan Terhadap Siswa Yang Lambat Belajar

BAB I

I. PENDAHULUAN

Dalam dunia pendidikan tentunya kita tidak akan lepas dari permasalahan pendidikan, mulai dari permasalahan kesulitan belajar seperti disleksia, disgrafia, dyscalculis, disfarsia, dispraksia dan sebagainya. Selain itu ada pula permasalahan yang dihadapi oleh siswa juga terjadi pada siswa yang cepat belajar, bisa jadi karena tidak mampu menyesuaikan diri, lingkungan yang tidak cocok, dan lain sebagainya. Dan masih banyak lagi permasalahan-permasalahan yang akan kita temui di dalam dunia pendidikan. Memang sudah menjadi kewajiban setiap pendidik dan juga negara untuk memahami permasalahan-permaslahan yang ada tersebut dengan jelas. Serta kemudian melakukan upaya pemecahan masalah-masalah tersebut. Kali ini kita akan mencoba untuk memahami siswa yang mengalami lambat belajar dan cepat belajar, terutama dalam hal bimbingan bagi mereka. Dalam makalah ini akan dijelaskan apa sebenarnya lambat belajar dan cepat belajar selain itu akan diterangkan kriteria-kriteia apa saja yang menyebabkan seorang siswa dianggap lambat belajar dan cepat belajar sekaligus dengan bimbingan apa saja yang bisa diberikan kepada mereka.


BAB II
II.ANAK LAMBAT BELAJAR (SLOW LEARNER)

A. Definisi
Anak lamban belajar adalah anak yang mengalami hambatan atau keterlambatan dalam perkembangan mental (fungsi intelektual di bawah teman-teman seusianya) disertai ketidakmampuan/kekurangmampuan untuk belajar dan untuk menyesuaikan diri sedemikian rupa sehingga memerlukan pelayanan pendidikan khusus. Masalah-masalah yang mungkin bisa jadi penyebab anak lamban belajar antara lain karena masalah konsentrasi, daya ingat yang lemah, kognisi, serta masalah social dan emocional.

B. Karakteristis Anak Yang Lamban Belajar

1. Rata-rata prestasi belajarnya kurang dari 6,
2. Dalam menyelesaikan tugas-tugas akademik sering terlambat dibandingkan teman-teman seusianya,
3. Daya tangkap terhadap pelajaran lambat,
4. Pernah tidak naik kelas.

C. Bimbingan Terhadap Siswa Yang Lambat Belajar
Ada banyak hal yang bisa dilakukan oleh seorang konselor atau guru dalam melakukan bimbingan terhadap siswa yang lambat belajar. Strategi-strategi yang bias dilakukan oleh seorang konselor atau guru antara lain:

1. Bimbingan bagi anak dengan masalah konsentrasi
a) Ubahlah cara mengajar dan jumlah materi yang akan diajarkan
Siswa yangmengalami masalah perhatian dapat ketinggalan jika materi yang diberikan terlalu cepat atau jika beban menumpuk dengan materi yang kompleks. Oleh akrena itu, akan berguna bagi mereka untuk :
 Memperlambat laju presentasi materi
 Menjaga agar siswa tetap terlibat dengan memberi pertanyaan pada saat materi diberikan.
 Gunakan perangkat visul seperti membuat bagan/skema garis besar materi untuk memberikan gambaran pada siswa mengenai langkah-langkah atau bagian-bagian yang diajarkan.

b) Adakan pertemuan dengan siswa.
Siswa mungkin tidak menyadari peranan perhatian dalam proses pengajaran. Mereka juga tidak menyadari kalau perhatian merupakan bidang kesulitan tertentu bagi mereka. Dalam pertemuan ini seorang kita memberikan penjelasan dengan cara yang tanpa memberikan hukuman dan tanpa encaman akan sangat berguna bagi siswa.
c) Bimbing siswa lebih dekat ke proses pengajaran.
Karena tanpa disadari kita telah mengalihkan perhatian kita dari siswa. Dengan membawa mereka dekat dengan kita secara fisik secara rafia akan membawa si anak lebih dekat lepada proses pengajaran.

d) Berikan dorongan secara langsung dan berulang-ulang.
Bisarkan siswa tahu kalau anda melihatnya ketika sedang memperhatikan. Katakana kontak mata ketika pembelajaran berlangsung itu sangat penting. Cobalah berikan penghargaan atas kehadirannya. Bias juga dengan penghargaan verbal yang dilakukan dengan tenang, dan lembut.
e) Utamakan ketekunan perhatian daripada kecepatan menyelesaikan tugas.
Siswa mungkin merasa kecil hati dan tidak diperhatikan bila mereka dihukum karena tidak menyelesaikan tugas secepat orang lain. Membuat penyesuaian dan jumlah tugas yang harus diselesaikan maupun waktu yang disediakan untuk menyelesaikan tugas berdasar kemampuan individu mengkin akan sangat membantu dan mendorong bagi sebagaian siswa.
f) Ajarkan self-monitoring of attention.
Melatih siswa untuk memonitor perhatian mereka sendiri sewaktu-waktu dengan menggunakan timer atau alarm jam. Mengajarkan mereka untuk mencatat berbagai interval apakah mereka memberikan perhatian atau tidak pada saat pengajaran. Catatan ini akan membantu menciptakan perhatian yang lebih besar bagi kebutuhan dalam memfokuskan perhatian juga bias berguna dalam strategi untuk memperkokoh keterampilan memperhatikan “attention skill”.

2. Bimbingan bagi anak dengan masalah daya ingat

a) Ajarkan menggunakan highlighting atau menggaris bawahi dengan penanda, untuk membantu memancing ingatan. Mereka harus diberi tahu cara memilih tajuk bacaan, nkalimat dan istilah kunci untuk diberi garis bawah atau tanda dengan highlighter. Kemudian me-review dari bacaan yang di sudah digaris bahawahi tadi.
b) Perbolehkan menggunakan alat bantu memori (memory aid). Yang mana alat-alat itu bias berfungsi bagi mereka sebagai alat pengingat dan bias jadi juga sebagai alat pengajaran.
c) Biarkan siswa yang mengalami masalah sulit mengingat untuk mengambil tahapan yang lebih kecil dalam pengajaran. Misalnya dengan membagi tugas-tugas kelas dan rumah atau dengan memberikan tes kemampuan penguasaan lebih sering.
d) Ajarkan siswa untuk berlatih mengulang dan mengingat. Misalnya dengan memberikan tes langsung setelah pelajaran disampaikan.

3. Bimbingan bagi anak dengan masalah kognisi

a) Berikan materi yang dipelajari dalam konteks “high meaning”.
Ini berguna untuk untuk mengetahui apakan siswa memahami arti bacaan mereka atau arti suatu pertanyaan mengenai materi baru. Pengertian dapat diperkokoh dengan menggunakan contoh, analogi atau kontras.



b) Menunda ujian akhir dan penilaian.
Perlu memberikan umpan balik dan dorongan yang lebih sering bagi siswa berkesulitan belajar. Evaluai terhadap tugas mereka sebagai tambahan pengajaran akan sangat membantu. Dengan kata lain, suatu kesadaran yang konstan mengenai siswasiswa ini akan membentuk kepercayaan diri dan kemampuan mereka. Bagi sebagian siswa, menunda ujian akhir mereka sampai siswa menguasai sepenuhnya materi yang dipelajari, mungkin merupakan cara terbaik.
c) Temapatkan siswa dalam konteks pembelajaran yang “tidak pernah gagal”.
Siswa berkesulitan belajar seringkali mempunyai sejarah kegagalan disekolah. Biasanya mereka memiliki perasaan akan gagal (sense of failing) dalam berbagai hal yang mereka lakukan. Memutuskan rantai kegagalan dan menciptakan cipta diri (senseof self) baru bagi siswa ini merupakan sesuatu yang paling penting bagi guru untuk melakukannya. Pada setiap tugas atau kemampuan siswa harus ditarik kembali kepada masalah diman tugas dapat dilakukan tanpa kegagalan.

4. Bimbingan bagi anak dengan masalah social dan Emosional

a) Buatlah sistem perhargaan kelas yang dapat diterima dan dapat diakses.
Siswa berkesulitan belajar perlu memahami system penghargaan ini dikelas dan merasa ikut serta di dalamnya. Jangan sampai siswa yang berkesulitan melajar merasa “out laws”, mereka yang tidak memilki kesempatan untuk mendapatkan penghargaan yang diterima siswa lain. Untuk memahami bagaimana mereka bias mendapatkan penghargaan yang baik, para siswa disini perlu diberi pemahaman tentang bagaimana cara mendapatkan keuntungan sosial dari sikap positif dan hubungan social yang baik dikelas.beberapa siswa mungkin ingin pembuktian langsung dikelas.

b) Membentuk kesadaran tentang diri danorang lain.
Sebagian siswa yang berkesulitan beljar tidak memilki kesadaran yang jelas pada sikapnya sendiri serta dampaknya pada orang lain. Membantu siswa ini menjadi lebih mengenal sikap mereka dan dampaknya pada orang lain merupakan kesempatan yang brarti bagi perkembangan sosial dan emosional. Berbicara terbuka dan penuh perhatian kepada siswa ini mengenai sikapnya juga dapat menjadi langkah penting dalam membentuk hubungan yang saling percaya di antara mereka.
c) Mengajarkan sikap positif.
Ketika siswa berkesulitan belajar menjadi lebih sadar terhadap sikapnya dan mendapat pemahaman yang lebih baik atas interaksi dengan orang lain, mereka akan merespon dengan baik intruksi-intruksi tentang cara membentuk hubungan yang baik dan senseof self (citra diri) yang lebih positif.
d) Minta bantuan.
Jika sikap seorang siswa berkesulitan belajar sangat tidak layak atau sikap negatifnya tetap ada ketika semua cara telah dicoba, jangan ragu minta bantuan. Cari bantuan pada teman sejawat disekolah yang mungkin dapat memberikan bantuan dalam menjelaskan masalah-masalah social dan emosional, serta mencari solusi mengenai kesulitan tersebut. Pertolongan ini bisa datang dari psikolog, konselor, orang tua, guru, dan kepala sekolah. Yang terpenting seorang pendidik memahami bahwa minta bantuan bukan tanda kelemahan atau ketidakmampuan. Strategi-trategi lain dalam membantu anak yang sulit belajar yang keemuanya sebenarnya tidak jauh beda dengan apa yang telah dijelaskan diatas, antara lain:
1. Dengan memberikan hadiah(Reward) Biasanya cara ini sedikit ampuh di kalangan anak-anak. Karena jika anak tersebut memperoleh prestasi sesuatu dia akan di hadilla oleh ortunya.
2. Dengan memberikan hukuman (Punishment) Cara ini biasanya dapat menimbulkan persepsi negatif pada anak tersebut terhadap belajar. Jira kondisi ini diberikan terus-menerus maka akan menimbulkan masalah terhadap emosi dan prilakunya sebagai akibatnya, anjak akan merasa cemas, depresi, fobia sekolah, dsb.
3. Dengan cara sambil bermain Karena bagi anak bermain merupakan kegiatan yang dilakukan untuk kesenangan atau kepuasan. Dan dari bermain itulah anak-anak banyak memperoleh jinformasi yang lebih. Tema pertama dalam bermain anak adalah social, emocional, kognitif dan motorik.
Tujuan dari bermain ini anak-anak akan mendapatkan 5A yaitu :
a. Affection (rasa dicintai)
b. Acceptance (rasa diterima)
c. Attention (perhatian dan perawatan)
d. Approval (desempatan melakukan hal-hal yang disenangi)
e. Appreciation (penghargaan yang tepat atas hasil kerja dari minat si anak)
4. Cara yang ke-empat yaitu diulang-ulang

Cara ini yaitu seorang pendidik harus mengulang terus yang telah diberikan, supaya anak didiknya tidak mudah lupa dan cepat menangkap pelajaran yang telah diberikan.

Tinjauan Tentang Keterlambatan Siswa
1. Keterlambatan: Adanya tingkah laku menyimpang yang menyalahi aturan/tata tertib yang ada di sekolah baik tertulis maupun tidak tertulis.
2. Keterlambatan siswa ada 2 kemungkinan yaitu terlambat karena sengaja dan keterlambatan karena tidak disengaja, untuk memperjelas hal itu saya akan uraikan maksud dari terlambat sengaja dan terlambat tidak sengaja.

1. Terlambat sengaja
Kebanyakan siswa menlanggar terlambat sengaja dikarenakan; mereka malas berbaris, mereka belum sempat merokok, karena ada mata pelajaran pertama yang mereka tidak suka atau dengan alasan yang tidak sesuai dan tidak bisa diterima alasan yang rasional.
2. Terlambat tidak sengaja
Kemungkinan siswa yang mempunyai rumah lebih jauh dengan lingkungan sekolah kemungkinan besar terjadi mereka akan terlambat namun hal ini tidak termasuk terlambat sengaja, siapa tahu dengan keterlambatannya itu ada beberapa hal tidak diduga olehnya seperti: tidak ada kendaraan (karena sopir angkot mogok kerja), bis yang mereka tumpangi bannya bocor sehingga terlambat, kemungkinan hujan lebat atau dengan alasan yang rasional. Tempat tinggal yang jauh menjadi kendala kedisiplinan waktu. Memang ada sebagian dari mereka yang rumahnya sangat jauh dari sekolah bahkan tidak ada transportasi yang mendukung. Untuk sampai pada jalan besar mereka harus jalan berkilo-kilo yang memakan waktu lama. Sehingga pada saat sampai di sekolah sudah terlambat,
3. Faktor-faktor penyebab siswa sering datang terlambat
Keterlambatan siswa diseba Bimbingan dan Konselingan oleh beberapa faktor, faktor pribadi yang bersumber dari diri sendiri yang malas dan tidak disiplin, faktor keluarga: misalnya disuruh orang tua untuk mengantarkan ke pasar atau ke rumah sakit, dan lingkungan juga sangat mempengaruhi. Kerjasama untuk menghasilkan sebuah kedisiplinan antara diri sendiri (siswa). Keluarga dan lingkungan memegang peranan penting. Siswa yang terlambat tentunya tidak dapat dibiarkan begitu saja, meminta tanda tangam kepada wali kelas dan surat izin masuk kepada kepala sekolah sebagai hukuman tidak akan membuat mereka bosan untuk terlambat. Begitu pula dengan susu gratis, jalan di tempat atau menulis surat pendek dari Al-Quran. Namun hukuman di atas ialah salah satu usaha meminimalisir angka keterlambatan tiap harinya. Lalu, hukuman seperti apa yang dapat membuat siswa jera dan tidak terlambat lagi? Semoga cara ini bias membantu, dan termasuk hukuman yang mendidik.

1) Tingkatkan peranan kontrak belajar yang menitik beratkan pada keterlambatan siswa lengkap dengan hukumannya.
2) Tanamkan sikap disiplin waktu dan disiplin sikap pada satpam sekolah untuk tidak membukakan gerbang sekolah setelah bel masuk berbunyi dan masa dispensasi usai.
3) Setiap siswa yang terlambat harus membuat karya (seperti : lukisan hiasan dinding, tempat sampah, poster, dan lain-lain). Hal yang paling penting ialah karya tersebut bermanfaat.
4) Membuat karya tulis (artikel, puisi, cerpen, bahkan makalah), hukuman ini dapat dijadikan alternatif hukuman, Selain melatih keterampilan menulis siswa, pihak sekolah juga akan mendapatkan keuntungan jika ada lomba karya tulis.
5) Setiap siswa yang terlambat dikumpulkan jadi satu untuk menerima intruksi menjadi petugas upacara sebagai hukuman.
Memberikan beban dan tanggung jawab dapat melatih siswa untuk menyelesaikan tugasnya tepat waktu sehingga tidak terlambat lagi. Hukuman tersebut di atas hanya beberapa pilihan untuk siswa yang sering terlambat, digunakan cara tersebut supaya hukuman yang berupa kekerasan fisik tidak berlaku lagi, dan digantikan oleh hukuman yang lebih mendidik. Menurut saya kedisiplinan waktu bisa diatasi dengan cara mengatur waktu dengan baik. Bagi mereka yang harus mengantar orang tuanya pergi ke pasar atau yang harus mengantar adiknya sekolah kita beri pengertian kepada orang tuanya bahwa dia mempunyai kewajiban yang harus dilaksanakan yaitu belajar. Keterlambatan yang dilakukan berulangkali akan mengganggu konsentrasi belajar si anak tersebut karena ketinggalan sebagian banyak materi yang diajarkan. Pengertian seperti ini disampaikan pihak sekolah kepada orang tua siswa kemudian dibuat semacam kesepakatan formal yang disetjui kedua belah pihak. Masalah lain yang perlu diperhatikan disiplin siswa. Disiplin merupakan kunci keberhasilan proses penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Dalam konteks ini, disiplin dapat diletakkan dengan baik sebagai alat maupun materi pendidikan. Sebagai alat pendidikan, fungsi disiplin adalah untuk menjamin kelancaran proses pembelajaran yang merupakan inti dari proses pendidikan. Sebagai materi pendidikan, disiplin merupakan sikap mental yang perlu ditanamkan agar para siswa terbiasa berlaku tertib dan rajin sehingga nkelak menjadi anggota masyarakat yang baik.
Prestasi belajar akan baik manakala proses berlangsung dalam suasana konduktif. Suasana konduktif tercipta bila tertib terjamin dimana seluruh komponen melaksanakan tugas sesuai fungsi serta tepat waktu. Disinilah pentingnya disiplin dalam arti adanya kesadaran dari masingmasing pihak untuk senantiasa menaati segala peraturan yang telah ditetapkan sekolah.
Kedisiplinan di SMP Negeri 32 Surabaya dapat dikatakan baik, walaupun pelanggaran-pelanggaran terhadap tata tertib sekolah masih ada yang melakukan, lebih kongkritnya pelanggaran yang masih sering terjadi terutama masalah keterlambatan siswa, Penanganan untuk masalah ini telah dilakukan setiap hari akan tetapi belum memberikan hasil yang maksimal. Kurangnya kedisiplinan siswa bila dibiarkan akan membawa dampak kurang menguntungkan terhadap prestasi belajar maupun sikap mental para siswa, ketidakdisiplinan akan mengganggu pembelajaran sehingga berpengaruh terhadap kurang berkembangnya prestasi belajar siswa, disisi lain ketidakdisiplinan akan menghasilkan manusia-manusia yang tidak mampu berlaku tertib sehingga tidak mampu menjadi masyarakat yang baik.

Beberapa upaya yang dilakukan untuk meningkatkan disiplin siswa antara lain:
1) Peraturan dan tata tertib sekolah perlu senantiasa disosialisasikan melalui setiap kesempatan dapat pada media yang dapat dimanfaatkan, misalnya: majalah dinding, upacara penaikan bendera pada saat mengajar dan lain-lain.
2) Pembina disiplin secara individual oleh wali kelas maupun secara kelompok oleh guru Bimbingan dan Konseling
3) Administrasi piket perlu ditindak lanjuti. Data-data yang dikumpulkan seperti angka keterlambatan, ketidak hadiran dapat ditabulasikan atau dibuat grafik sehingga dapat dijadikan sebagai bahan untuk mengevaluasi sejauh mana keberhasilan Pembina disiplin.

Posting Komentar

0 Komentar